CERUTU MURAH

Kamis, 03 Januari 2019

MEMBERSIHKAN HATI

 Tahap ini sangat diperlukan untuk menentukan segala langkah kita kedepannya. karena dari hati yang bersih kita akan tahu kemana kita akan melangkah ketika Allah Azza wa Jalla memberikan petunjuk dan juga dapat menghantarkan doa kita agar di perkenankan oleh-Nya.

Allah subhana wa Ta'ala berfirman dalam Al Qur'an :

وْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89
(Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/7262-mengikir-hati-yang-berkarat.html
یَوۡمَ لَا یَنۡفَعُ مَالٌ وَّ لَا بَنُوۡنَ * لَّا مَنۡ اَتَی اللّٰہَ بِقَلۡبٍ سَلِیۡمٍ

Artinya : (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna * kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.( QS. Asy syu'ara 88-89)

Dari ayat di atas sangat jelas sekali maksud Allah Azza wa Jalla mengapa kita harus senantiasa membersihkan hati. Karena selain manfaat yang akan kita dapatkan di dunia ini banyak sekali, kelak dimana kita akan di adili pada hari pembalasan, hati yang bersih akan sangat membantu kita di hadapan Allah Subhana wa Ta'ala.

Dalam Islam ada berbagai istilah untuk membersihkan hati. salah satunya yang paling dikenal adalah metode yang disebut Tazkiyatun nafs yang dalam bahasa Indonesia artinya adalah mensucikan jiwa/ membersihkan jiwa. Ada beberapa tahapan yang harus dilewati dalam mensucika jiwa. sebagaimana yang telah saya pelajari dari berbagai penjelasan guru- guru besar baik pada saat duduk bersama dalam satu majlis  ataupun melalui kitab karya tokoh yang mahsyur baik dari kalangan salafunash sholih ataupun ulama yang hidup dan Mahsyur di saat ini.


Taubatan Nasuha

yakni sebuah bentuk penyesalan akan segala perbuatan buruk yang dilakukan baik secara sengaja ataupun tidak dan mengiringinya dengan perubahan perilaku menjadi lebih baik dalam kehidupan sehari- hari berdasarkan hukum Syari'at serta berkomitment untuk tidak kembali pada perbuatan buruk yang sebelumnya pernah kita lakukan.

- Istighfar, adalah salah satu sarana agar kita dapat menyentuh hati. karena jika kita mengucapkannya dengan pemahaman makna yang benar secara berulang- ulang maka hati kita akan terenyuh ketika kita teringat segala dosa dan kesalahan yang telah kita lakukan.
  1. Dzikr, yakni sebuah kegiatan ibadah yang bertujuan untuk mengingat Allah Azza wa Jalla. pada umumnya Dzikr di aplikasikan dengan cara menyebut salah satu Asma Allah secara berulang- ulang. terdapat beberapa jenis dalam dzikr yang saya maksud disini. silahkan klik Link ini untuk lebih jelasnya
  2. Muhasabah, yakni sebuah kegiatan menghisab/ menghitung hitung diri sendiri dalam artian melihat apakah kita sudah melakukan melakukan segala bentuk amal ibadah dengan istiqomah atau hanya sesekali saja. jadi maksudnya adalah selalu menghitung apakah kita sudah melakukan segala bentuk amal ibadah secara istiqomah atau tidak.
  3. Belajar, yakni mencari dan menuntut ilmu tentang agama kepada ahlinya yang benar- benar ahli yakni ulama'il amilin atau ulama yang mengamalkan ilmunya. pada point ini kita harus lebih berhati- hati karena jika kita salah dalam menentukan pilihan siapa guru yang akan kita jadikan guru maka bukannya kita menjadi baik tapi malah akan semakin memperburuk keadaan. 
  4. Istiqomah, yakni melakukan sesuatu (point- point diatas khususnya) secara terus menerus dengan niat yang lurus dan bersabar atas segala macam godaan dan rintangan yang akan kita hadapi kedepannya. karena dalam perjalan membersihkan hati akan ada banyak sekali gangguan dan rintangan yang akan mencoba menghambat atau bahkan menghentikan langkah kita.




وْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89
(Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/7262-mengikir-hati-yang-berkarat.html
وْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ (88) إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ (89
(Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.” (QS. asy-Syu’ara: 88-89).


Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/7262-mengikir-hati-yang-berkarat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKALAPAK WARUNG PERMATA