Sang utusan yang
terpilih – vol. 2
Belakangan ini kita sering mendengar secara langsung maupun tidak
langsung tentang diri Rasulullah Muhammad s.a.w telah dilecehkan oleh berbagai
pihak yang tidak bertanggung jawab baik dari golongan awam maupun dari golongan
terpelajar. Tanpa alasan yang jelas dan akurat mereka berusaha untuk merusak
image Rasulullah Muhammad s.a.w. padahal jika mereka benar- benar mencari dan
mempelajari jejak perjalanan beliau s.a.w dari berbagai sumber yang dapat dipertanggung
jawabkan kebenarannya maka pastilah mereka akan mendapati bahwa ternyata dalam
diri Nabi besar Muhammad s.a.w terdapat sebuah keistimewaan yang tidak akan
bisa sepenuhnya di jangkau oleh akal
manusia.
Dalam islam ada istilah yang disebut dengan sanad, maksudnya ialah
sebuah alur jejak datangnya sebuah informasi dari pembawa kabar itu saat ini
sampai yang pertama mengabarkannya. Seperti contoh pada sebuah sabda Nabi atau
yang kita kenal dengan hadits, disitu terdapat kalimat ‘’an’’ (bahasa arab yang artinya dari)
biasanya kalimat itu berpadu dengan nama seseorang, maka berarti hadits
tersebut disampaikan oleh orang tersebut yang mana jika kita perhatikan
terdapat banyak rentetan nama pembawa hadits tersebut hingga sampai kepada
sumber utamanya yakni Nabi besar Muhammad s.a.w dan inilah yang tidak di miliki
oleh agama lain.
Perlu diketahui bahwasanya seseorang yang berada dalam jalur sanad
adalah sosok yang jelas latar belakang kehidupannya, silsilah dan pribadinya. Jadi
jika ada salah seorang di dalam rentetan jalur sanad tersebut memiliki sisi negative
maka informasi yang sampai kepada kita derajatnya jika dalam islam di katakan
sebagai Dhoif (lemah dalam bhs. Indonesia). Bahkan jika pembawa informasinya
adalah sosok yang memiliki cacat parah dalam tindak- tanduk kehidupannya maka
informasi yang dibawanya itu dikatakan Maudhu’ (palsu dalam bhs.indonesia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar